
Merdu suara memang tak hembus dari alunnya, namun air suci bak mengalir kala didengarku cinta. Tiup dua puluh satu lilin atas meja seraya berharap pintaku tiba pada sang Esa. Tapi ini dua kali sudah tak dia temani tambah umurku, mungkin dengan lain dia rangkai memori baru.
Di sini masih asa bernaung dalam lubuk yang menanti, kalaupun kisah tak kembali, kiranya semua jadi cerita yang berarti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar